Ketapang Rawan Banjir dan Tanah Longsor

Tim Basarnas, Banser, Relawan dan TNI saat melakukan evakuasi di lokasi bencana longsor
Tim Basarnas, Banser, Relawan dan TNI saat melakukan evakuasi di lokasi bencana longsor

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,KETAPANG  – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Rahadi Osman Ketapang, Nur Alim, mengatakan hingga Desember mendatang 13 Kecamatan di Ketapang rawan terjadi bencana banjir dan tanah longsor. Menurutnya pada November hingga Desember diperkirakan terjadi curah hujan cukup tinggi. “Kita imbau masyarakat agar lebih waspada terhadap kondisi ini,” kata Alim kepada awak media di Ketapang, Selasa (15/11/2016).
Ia memaparkan 13 kecamatan itu yakni Hulu Sungai, Jelai Hulu dan Kendawangan. Kemudian Marau, Matan Hilir Utara, Air Upas, Sungai Laur, Nanga Tayap. Serta Pemahan, Sandai, Simpang Hulu, Sungai Melayu Rayak dan Tumbang Titi.Lantaran di 13 Kecamatan itu diprediksi pihaknya terjadi curah hujan  intensitas tinggi melebihi normal. Kondisi tersebut terjadi untuk sepuluh hari kedepan. Sehingga Ketapang diindikasikan akan memasuki bulan dengan curah hujan tinggi.
“Secara klimatologi kondisi tersebut akan mencapai puncak pada Desember mendatang,” ungkapnya. Dijelaskannya memang berdasarkan kondisi dinamika atmosfer. Serta metode probalistik puncak curah hujan di Ketapang pada November ada yang ringan, sedang dan tinggi.”Tapi khusus13 kecamatan itu prakiraan kita curah hujannya tinggi hingga puncaknya nanti pada Desember mendatang,” jelasnya.Sebab itu masyarakat di 13 kecamatan itu harus waspada. Lantaran di wilayah itu bisa terjadi  cuaca ekstrem berupa hujan lebat. Sehingga berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
“Karena jika curah hujan dengan intensitas tinggi. Maka mudah terjadi pergeseran tanah yang dapat mengakibatkan longsor,” jelasnya.Khusus kepada masyarakat Kota Ketapang diimbaunya agar menjaga saluran air. Di antaranya membersihkan got, drenase atau parit. Sehingga saluran air tidak tersumbat karena sampah dan lainnya. Tujuannya untuk mengantisipasi meluapnya air akibat curah hujan yang tinggi. Lantaran jika saluran air tersumbat bisa menyebabkan genanggan air. Bahkan bisa terjadi banjir jika hujan deras sedangkan air tak mengalir. Kepada pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang agar siaga. Serta mempersiapkan hal-hal yang diinginkan untuk menyikapi jika terjadi bencana. “Semoga Ketapang tetap aman tidak terjadi hal yang tak diinginkan,” harapnya.

Leave a Comment