Warga Plampang Kulonprogo Jalani Simulasi Bencana Tanah Longsor

Warga Plampang mempraktikkan simulasi penyelamatan saat terjadi bencana tanah longsor di, Plampang 1, Kokap, Kulonprogo, Senin (21/9/2015).
Warga Plampang mempraktikkan simulasi penyelamatan saat terjadi bencana tanah longsor di, Plampang 1, Kokap, Kulonprogo, Senin (21/9/2015).

TRIBUNJOGJA.COM,KULONPROGO – Titir kentongan warga bersahutan dengan suara sirine tanda peringatan bencana saat tanah longsor terjadi di Dusun Plampang I, Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Senin (21/9/2015). Warga berhamburan dari segala penjuru wilayah itu menuju titik aman.
Suara teriakan minta tolong pun terdengar menambah suasana dusun itu sedang genting.
“Longsor….! Tanah longsor…!” teriak beberapa warga sambil berlarian.
Upaya penyelamatan diri dan evakuasi ratusan warga tersebut terjadi dalam simulasi bencana tanah longsor di Dusun Plampang I Kokap.
Dalam simulasi yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo dan DIY itu, tercatat seolah-olah bencana besar itu menelan tiga korban jiwa, beberapa luka berat dan puluhan luka ringan.
Tampak ratusan warga berhamburan menyelamatkan diri tanpa sempat mengamankan harta dan benda dari rumah mereka
Selain mempraktikkan penyelamatan diri, proses evakuasi juga berlangsung dalam suasana bahu membahu.
Semua elemen terlibat. Mulai dari perangkat desa, masyarakat, pengurus Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB), dan satgas bencana bekerja dalam koordinasi penuh.
Dukuh Plampang I, Sarman, mengatakan ada ratusan warga ambil bagian. Menurutnya, simulasi itu untuk mengedukasi masyarakat mengenai ancaman bencana tanah longsor.
“Tentu agar tahu bagaimana mengatasi atau menyelamatkan diri,” katanya.
Warga Plampang, menurutnya, belum begitu memahami langkah-langkah penyelamatan dan evakuasi saat terjadi bencana.
Padahal, di wilayah berbukit itu terbilang rawan tanah longsor. Dia menyebut, ada 548 lokasi tinggal warga dari total 740 yang berisiko terkena bencana longsor.
“Pernah ada sosialisasi. Tapi untuk simulasi baru sekarang,” lanjutnya.
Dalam simulasi itu, dipraktikkan pula adanya oknum warga yang mengambil kesempatan saat bencana untuk mencuri kambing ternak.
Dalam kepanikan warga, orang itu mencuri ternak yang ditinggalkan warga menyelamatkan diri. Beruntung aksi itu ketahuan warga sehingga pelaku ditangkap dan diserahkan kepada yang berwajib.
“Adegan pencurian ada agar warga juga tetap waspada meski panik,” tutur warga Plampang, Sunarko.
Kepala BPBD Kulonprogo, Untung Waluyo, mengatakan simulasidimaksudkan agar warga sigap menghadapi bencana. Dengan begitu, harapannya dapat meminimalisasi korban saat bencana. (*)

Leave a Comment