Jalan Penghubung RI-Timor Leste Longsor, Warga Terancam Terisolasi

Masyarakat di wilayah Amfoang, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam terisolasi setelah ruas jalan poros tengah yang menghubungkan Indonesia dengan Distrik Oekusi, Timor Leste longsor dan nyaris putus. Foto/MNC Media/Emanuel Kau Suni
Masyarakat di wilayah Amfoang, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam terisolasi setelah ruas jalan poros tengah yang menghubungkan Indonesia dengan Distrik Oekusi, Timor Leste longsor dan nyaris putus. Foto/MNC Media/Emanuel Kau Suni

KUPANG – Masyarakat di wilayah Amfoang, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam terisolasi setelah ruas jalan poros tengah yang menghubungkan Indonesia dengan Distrik Oekusi, Timor Leste longsor dan nyaris putus.
Longsor yang terjadi di delapan titik di ruas jalan poros tengah di Kabupaten Kupang ini terjadi sejak Maret 2017 akibat hujan yang mengguyur wilayah tersebut. Selain tanah yang mudah lepas, kondisi daerah yang lebih didominasi oleh pegunungan dengan batu yang mudah lepas mengakibatkan mudah terjadi longsor di hampir seluruh ruas jalan ini.
Kondisi longsor terparah terjadi di empat titik mulai dari Kilometer 20 hingga Kilometer 30 dengan tingkat risiko yang sangat tinggi. Sejumlah kendaraan yang hendak melintas harus ekstrahati-hati, sebab kondisi di atas sangat mengancam nyawa pengendara maupun penumpang.
Jalur ini selain menghubungkan Indonesia dan Distrik Oekusi, Timor Leste juga merupakan satu-satunya akses bagi warga Amfoang dan beberapa kecamatan lainnya di Kabupaten Kupang yang biasanya menjual potensi pertanian dan peternakan ke Kota Kupang dan ke Pulau Jawa.
Jika pemerintah tidak segera memperbaiki, dipastikan jalur penghubung Timor Leste dan beberapa kecamatan di Kabupaten Kupang akan terputus dan warga bakal terisolasi.
Rabu (25/10/2017), salah seorang warga Desa Tanini, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Beny mengungkapkan, longsor ini sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu namun belum mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kupang dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional. Dia berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk segera mengambil tindakan memperbaiki jalur ini. Apalagi, saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan. Jika terlambat ditangani, aktivitas warga lumpuh total

Leave a Comment