Gunung Lembo Lonsor, Warga Enrekang Dipaksa Mengungsi

Rumah warga di Desa Parombean, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang, yang masih selamat dari bencana longsor Gunung Lembo, Rabu (20/4/2016). Longsor terjadi sejak Selasa dini hari (19/4/2016)
Rumah warga di Desa Parombean, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang, yang masih selamat dari bencana longsor Gunung Lembo, Rabu (20/4/2016). Longsor terjadi sejak Selasa dini hari (19/4/2016)

TRIBUN TIMUR.COM, ENREKANG -Gunung Lembo, Enrekang, masih terus menyemburkan lumpur dan bebatuan, Rabu (20/4/2016).Ini hari kedua gunung sebagian gunung ambruk. Lumpur dan bebatuan itu menimpa Desa Parombean, Kecamatan Curio Aparat desa mengungsikan warga Parombean. Hingga kemarin sudah 116 kepala keluarga (KK) diungsikan.Status siaga dan tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di Desa Parombean diperpanjang dari empat hari menjadi enam hari.Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang menyebut kejadian sejak Selasa (19/4) dini hari ini sebagai bencana besar.Pemerintah kabupaten (Pemkab) Tana Toraja menetapkan 10 kecamatan masuk zona merah dan rentan terjadi bencana longsor, menyusul serangkaian longsor yang memutuskan akses jalan trans Sulawesi di Kecamatan Masanda menuju Sulawesi Barat.Ke 10 kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Bittuang, Masanda, Rano, Mappak, Bonggakaradeng, dan Simbuang di Toraja bagian Barat. Kecamatan Sanggalla, Sanggalla Selatan, Gandan Batu Sillanna, dan Kecamatan Makale Selatan di Toraja Selatan.Akibat longsor tersebut memaksa 35 ribu warga terisolir.
 
“kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang rekayasa instrumentasi, robotika, embedded systems, mekatronika dan IT software. kami spesialis dalam memproduksi berbagai alat monitoring jarak jauh support tambang, perkebunan, migas dan manufaktur. salah satu produk unggulan kami adalah argatech extensometer yakni alat pendeteksi longsor sekaligus alat monitoring trend pergerakan tanah (landslides early warning systems and slope stability monitoring)”

Leave a Comment