Longsor Banjarnegara : Tim SAR Temukan Jenazah ke-100 Korban Longsor

longsor banjarTRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA – Tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, kembali menemukan satu jenazah korban bencana longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (31/1) siang. Temuan ini merupakan hari ke-56 pasca-longsor yang menimpa ratusan warga dusun tersebut.
Kepala BPBD Kabupaten Banjarnegara Catur Subandrio, kemarin, membenarkan jika tim SAR kembali menemukan satu jenazah korban longsor Desa jemblung ditemukan berada di sektor 2. “Tim SAR yang masih berada dilokasi kejadian, menemukan satu jenazah yang berada di sektor 2 yakni, tepatnya di tepi aliran sungai sekitar pukul 13.00,”ungkapnya.

Setelah mengetahui temuan itu, lanjut dia, Tim SAR langsung berusaha melakukan evakuasi jenazah tersebut. “Jenazah berhasil di evakuasi Tim SAR sekitar pukul 13.15 siang tadi,” imbuhnya.
Dia menuturkan, satu jenazah yang ditemukan itu berjenis kelamin laki-laki. “Saat ditemukan jenazah korban memakai celana jins pendek warna biru, celana dalam abu abu, dan diperkirakan berusia 30 tahun,”jelasnya.
Setelah melakukan evakuasi jenazah, kata Catur, melalui ciri-ciri pakaian dan celana yang dipakai jenazah sehingga memudahkan untuk mengetahui identitasnya. “Tak lama setelah dievakuasi, identitas korban dapat dikenali oleh keluarga dari pakaian dan celana. Korban atas nama Latif bin Salmanto warga Dukuh Jemblung RT 05/RW 01,”ungkapnya.
Dengan ditemukannya jenazah Salmanto, total keseluruhan korban meninggal dunia dalam bencana longsor Banjarnegara bertambah menjadi 100 orang.
Seperti diketahui sebelumnya, bencana longsor besar menimpa Dusun Jemblung pada Jumat 12 Desember 2014 sekitar pukul 17.35. Saat bencana terjadi, lebih dari separuh penduduk yang bermukim di Dusun Jemblung menjadi korban dahsyatnya longsoran tanah dari bukit Tlogolele tersebut. Sedangkan, belasan warga lainya hingga kini masih belum ditemukan dan tertimbun material longsor dilokasi kejadian.
Pada Minggu (21/12/2014), pemerintah mengumumkan total korban longsor di Dusun Jemblung, yang telah ditemukan sebanyak 93 orang. Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno saat itu menyatakan pencarian korban longsor resmi dihentikan pada hari Minggu, 21 Desember 2014. (*)
Sudah saatnya pemerintah membangun sistem peringatan dini longsor yang terbukti efektif memberikan early warning system (ews) untuk memperkecil kemungkinan adanya korban jiwa dalam setiap musibah longsor. Wireless Extensometer adalah salah satu metode yang cukup baik untuk diimplementasikan dan dipasang pada area-area rawan longsor di seluruh Indonesia (edited-admin)

Leave a Comment