Longsor Aceh : Lhoong Dilanda Banjir dan Longsor

Kondisi ruas jalan yang ambrol akibat abrasi sungai di Desa Bak Paoh, Lamno, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, Jumat (16/9/2011). Akibat abrasi, ruas jalan desa putus total dan dikhawatirkan tumbangnya tiang listrik di sekitar kawasan itu. | FOTO: Aswadi/Dok. ACEHKITA.COM
Kondisi ruas jalan yang ambrol akibat abrasi sungai di Desa Bak Paoh, Lamno, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, Jumat (16/9/2011). Akibat abrasi, ruas jalan desa putus total dan dikhawatirkan tumbangnya tiang listrik di sekitar kawasan itu. | FOTO: Aswadi/Dok. ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.CO — Hujan deras menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, dilanda banjir. Sementara sejumlah ruas jalan di kawasan pegunungan Kulu dan Paro mengalami longsor.
Informasi yang dihimpun acehkita.co, sejak Jumat hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Pada Sabtu (1/11/2014) dan Ahad (2/11/2014), hujan deras menyebabkan debit air sungai di Lhoong meningkat dan meluap ke permukiman penduduk.
Davi Abda, warga Lhoong, menyebutkan, sejak Sabtu malam air menggenangi kompleks Puskesmas, kantor kecamatan, Desa Lamsujen, Umong Siribee, Blang Me, Krueng Kala, Pasi, dan Meunasah Tunong.
Di Desa Lamsujen, sebut Davi, banjir menyebabkan tiga rumah rusak akibat abrasi. “Air gunung juga mengepung perkampungan penduduk,” sebut Davi kepada acehkita.co, Ahad.
Koordinator Posko Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Lhoong Saifullah menyebutkan, warga Desa Meunasah Tunong terpaksa mengungsi ke Desa Krueng Kala, kawasan yang lebih tinggi. Sementara di beberapa dusun di Krueng Kala juga mengalami banjir.
Selain banjir, lintasan Banda Aceh-Calang juga mengalami longsor di Gunung Kulu dan Paro. “Kami terjebak, tidak bisa ke Banda Aceh atau pun ke Calang,” ujar Davi, “karena di Geureutee ada pohon yang tumbang.

Leave a Comment