Tebing Batu Longsor Menelan Pekerja di Cilacap dan Kebumen


Longsor di tebing tambang batu di Jeruklegi, Cilacap menewaskan satu penambang, Sabtu, 31 Agustus 2019. (Foto: Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)

“Diduga korban tertimpa tanah longsor saat menggali batu belah,” kapolsek mengungkapkan.

Barangkali kebetulan, longsor tambang batu cadas ternyata juga terjadi di Dukuh Sumelang Desa Gemeksekti, Kebumen, di hari yang sama, Sabtu, 31 Agustus 2019. Yang aneh, waktu kejadiannya pun sama, lepas dzuhur, sekitar pukul 13.30 WIB.

Saat longsor terjadi, semua penambang sedang bekerja. Mereka langsung menyelamatkan diri begitu terdengar suara gemuruh. Beruntung, semua pekerja selamat tanpa terluka.

Namun truk bernomor polisi AA1337TD pengangkut batu cadas tertimpa reruntuhan batu cadas puluhan ton. Truk pun ringsek.

Celakanya, saat itu sopir truk, Safri Nurochman (21) warga Desa Muktisari Kecamatan Kebumen berada di dalam kabin. Ia terjepit tanpa bisa menyelamatkan diri.

Kapolsek Kebumen, AKP Hari Harjanto mengatakan, saat itu sopir truk tengah beristirahat sembari menunggu muatan penuh. Ia tak mendengar gemuruh batuan cadas yang berguguran.

“Awalnya para pekerja diberitahu oleh pramuka yang saat itu akan latihan turun tebing di lokasi. Pertama kali yang mendengar suara gemuruh adalah Pramuka,” Hari menerangkan.

Mengetahui ada korban terjepit di dalam kabin truk, penambang lainnya menghentikan pekerjaan dan berupaya menyelamatkan korban. Proses evakuasi cukup sulit lantaran ada batu cadas verukuran besar yang menimpa bagian kabin.

Bahkan saking banyaknya volume batu cadas yang longsor, truk bergeser 10 meter dari tempatnya semula. Masih untung, sopir selamat dan hanya menderita patah tulang lengan.

“Kami memasang garis polisi agar warga tidak mendekat untuk sementara waktu. Karena tidak menutup kemungkinan akan ada longsor susulan,” ucapnya.

Leave a Comment