Tanah Longsor dan Banjir Lumpur Terjang Manado
REPUBLIKA.CO.ID, MANADO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPBD) Manado, menyatakan, hujan yang mengguyur kota sejak menyebabkan tanah longsor, banjir lumpur dan pohon tumbang menerjang daerah tersebut. “Tanah longsor terjadi di beberapa titik di Manado, banjir lumpur, serta pohon tumbang di jalan raya namun tidak ada korban jiwa,” kata Kepala BPBD Manado, Maxmilian Tatahede, di Manado, Ahad (11/1).Ia mengatakan, terhitung sejak Kamis malam sampai Ahad sore, sudah lebih dari tiga bencana terjadi. Semuanya langsung mendapat perhatian dari BPBD, Tagana, Dinas sosial dan RAPI yang ikut membantu
Tatahede menyebutkan, Jumat (9/2) siang banjir lumpur dari perbukitan terjadi di Pulau Manado Tua. Banjir terjadi sebanyak empat kali dan masuk ke rumah tiga warga di pulau tersebut. Kemudian ada tanah longsor Jumat malam di Kelurahan Mahawu, yang menyebabkan rumah dua warga rusak.”Di Mahawu banjir menghantam rumah Ibu Halimah Ahmad dan keluarga Rahman Akulu, tidak ada korban jiwa, namun menimbulkan kerusakan kediaman para korban,” katanya.Lalu pada Sabtu malam, dia menjelaskan terjadi tanah longsor menerjang rumah warga Tikala Kumaraka. Bencana ini menyebabkan kerusakan namun untungnya tidak ada korban jiwa. Sabtu sore, pohon di jalan Sam Ratulangi di depan multimart plaza tumbang dan menimpa sebuah angkutan kota.
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun akibat bencana tersebut, para korban harus mengungsi sampai kediamannya bisa diperbaiki kembali. Pohon tumbang langsung dibersihkan supaya tidak menyebabkan masalah baru.Tatahede mengatakan, untuk mengatasi dan mengantisipasi bencana yang terjadi, pihaknya bersama dinas sosial, Basarnas, Tagana serta aparat kepolisian dan TNI AD terus bersiaga sehingga bisa langsung melakukan tindakan memberikan pertolongan ketika terjadi bencana. “Bahkan kami terus menyampaikan kondisi terkini dan bagaimana perkembangan untuk memeringatkan masyarakat supaya waspada,” katanya.