Bencana Longsor Mengintai, 5 Rumah di Permukiman Padat Penduduk Roboh
MALANG – Bencana tanah longsor kembali menerjang permukiman padat penduduk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, di wilayah Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur. Lima rumah hancur, akibat tanahnya tergerus arus sungai Brantas pada Rabu 10 Januari 2018.
Lima rumah yang mengalami kerusakan tersebut, berada di wilayah RT 12, dan RT 13, RW 6, Kelurahan Kota Lama. Ketua RW 6, M. Tamin mengatakan, bencana longsor yang menimpa rumah warganya tersebut, terjadi pada sore hari sekitar pukul 16.30 WIB.
Saat kejadian, kondisi kawasan tersebut sedang diguyur hujan deras. Arus Sungai Brantas, yang melintas di belakang permukiman padat penduduk ini, mengalami peningkatan. “Banjirnya tidak terlalu besar, tetapi lebar sungai mengalami penyempitan akibat adanya talud di seberang sungai longsor,” ujarnya.
Talud milik perumahan Maharaja Gallery, sudah tiga kali mengalami longsor. Akibatnya, sebagian besar materialnya masuk ke aliran sungai dan mempersempit lebar sungai. Pada Rabu 10 Januari 2018 sore, talud tersebut kembali mengalami longsor, sehingga menutup aliran sungai.Melihat arus sungai yang deras dan tertutup oleh material longsoran talud, warga yang tinggal di seberang perumahan, langsung mengungsi. “Kami langsung mengungsikan warga, dan menyelamatkan perabot rumah tangga. Tidak beberapa lama, lima rumah langsung longsor terbawa arus sungai,” ujar Tamin.
Selain lima rumah yang sudah hilang terbawa banjir. Saat ini dia mendata ada belasan rumah warganya yang kondisinya rawan longsor. Selain bangunannya sudah retak-retak, juga kondisi tanahnya labil. Warga yang rumahnya rawan longsor, memilih mengungsi ke rumah keluarganya yang relatif aman. Sebagian lagi memilih tinggal di teras rumah, yang dinilai lebih aman. Seluruh isi rumah telah dikosongkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, J. Hartono mengatakan, sudah menurunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan identifikasi dan penanganan awal. “Talud yang longsor mencapai sepanjang 50 meter, dengan ketinggian 12 meter. Sebagian materialnya, masuk ke dalam sungai,” ungkapnya.
Sejak Kamis (11/1/2018) pagi, tim dari BPBD Kota Malang, juga melakukan upaya pembersihan material longsor yang masuk ke dalam sungai. Tujuannya, aliran sungai tidak tersumbat lagi. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada, utamanya saat terjadi hujan deras, dan arus sungai mulai mengalami peningkatan.