Rumah Pompa Longsor, Puluhan Hektar Padi Terancam Gagal Panen

rumah-pompa_20150831_191535

SURYA.co.id | GRESIK – Puluhan hektar tanaman padi di Desa Babaksari, Kecamatan Dukun, Gresik, terancam kekeringan dan gagal panen. Pasalnya rumah pompa mesin diesel di tepi Sungai Bengawan Solo terkena longsor.
Akibat dari tanah longsor tersebut, pipa 8 dim yang digunakan untuk menyedot dan menyalurkan air ke lahan pertanian putus. Warga setempat langsung memindahkan pompa ke lokasi aman dari longsor.
Longsornya tanah sedalam 2 meter tersebut mengakibatkan air yang mengalir lahan pertanian mati total. Padahal tanaman padi tersebut menjelang panen karena telah berumur dua bulan lebih.
“Rumah pompa ini menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat sebab untuk mengairi sawah yang ada tanaman padi. Ada dua desa yang membutuhkan saluran air dari pompa ini yaitu desa Babakbawo dan desa Babaksari. Luas tanaman padi mencapai 50 hektar lebih,” kata M Syafi’ (40), Ketua BPD Babaksari, Kecamatan Dukun, saat melihat lokasi longsor, Senin (31/8/2015).
Selain pipa untuk menyalurkan air ke lahan pertanian, ada juga pipa 2 dim untuk kebutuhan air bersih juga terancam putus.
“Pipa kecil 2 dim ini untuk kebutuhan air bersih disalurkan ke rumah-rumah warga dengan cara ditampung di tandon, baru disalurkan ke rumah warga,” imbuhnya.
Upaya lain untuk memperbaiki pipa air tersebut terkendala lahan, sebab lahan sekitar juga mulai longsor.
“Longsornya pelan-pelan tapi pasti. Warga kawatir jika meninggalkan mesin diesel di tepi sungai. Longsor ini disebabkan tanah bagian dalam di gerus air sungai Bengawan Solo,” kata Anis Jauhari (42), warga lainnya.
Warga mengkhawatirkan adanya longsor susulan karena kejadian tersebut tidak hanya sekali ini.
“Tiga tahun lalu sudah terjadi longsor. Hampir 10 meter lebih lahan di tepi sungai longsor kemudian dibawa hanyut,” katanya.
Sementara warga masih kesulitan mencari penyelesaian untuk kembali menata tempat pompa mesin diesel.
Permasalahan lain yang dikawatirkan warga desa Babaksari, Kecamatan Dukun yaitu tanggul yang ada di tepi sungai bengawan solo juga hampir longsor.
“Jarak tanggul dengan tepi sungai tinggal 10 meter. Jika banjir besar pasti melebihi tanggul sehingga rumah warga terendam banjir,” imbuhnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik tidak bisa berbuat banyak sebab rumah pompa tersebut sudah menjadi milik masyarakat dengan cara dikelola oleh Pemerintah Desa.”Mungkin masih tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum (PU),” kata Kepala BPBD Kabupaten Gresik Abu Hassan

Leave a Comment