Longsor Timbun Separuh Rumah Warga di Bantul
BANTUL – Malang nasib Paryo (30), warga RT 1 Dusun Kajor Wetan, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri. Rumah ukuran 8 x 6 meter miliknya yang baru saja selesai dibangun sebagian rusak, bagian belakang dan kanan rumah tersebut jebol diterjang longsor. Rumah dari pemerintah melalui program bantuan rumah Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tersebut kini tak bisa ditempati.
Kepala Dusun Kajor Wetan, Mardiyono mengatakan, seperti yang diceritakan oleh keluarga Paryo, longsor tersebut terjadi hari Sabtu (28/3/2015) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, istri Paryo bersama anaknya sedang tidur di dalam rumah, dan Paryo sedang pergi arisan di Dusun tersebut. Hujan memang mengguyur kawasan tersebut sejak petang.
“Sekitar pukul 22.00 Wib, tiba-tiba terdengar suara gemuruh,”cerita Mardiyono menirukan istri Paryo.
Setelah dilihat, ternyata bagian kanan dan belakang rumah tersebut jebol, karena berbagai material tanah dan batu telah masuk ke dalam rumah. Berbagai perabotan mulai peralatan memasak, lemari pakaian dan tempat tidur sudah rusak tertimbun longsoran. Beruntung, saat itu istri Paryo tidur di kamar yang lain di sisi kiri depan rumah tersebut.
Menurut Mardiyono, sebenarnya tanda-tandan akan terjadi longsor di rumah Paryo sudah terjadi. Sebab, sekitar 15 hari yang lalu, sebagian bukit yang ada di atas rumah Paryo sudah longsor, meskipun skalanya kecil. Oleh warga longsoran tersebut sudah berhasil dievakuasi dan kondisi tebingnya sudah diperbaiki.
“Hanya saja, kemarin hujannya sangat deras dan cukup lama,”paparnya.
Mardiyono khawatir akan terjadi longsor susulan. Mengingat kondisi bukit di atasnya sudah terlihat membahayakan, selain terjal juga sudah tidak ada lagi pohon penahan di atas rumah Paryo. Jika hujan terus terjadi dengan skala yang cukup besar, maka dipastikan akan terjadi longsor lagi.
Sementara itu, Pelaksana harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, selain rumah Paryo, ada 8 kejadian longsor lain yang terjadi hampir bersamaan. 8 kejadian lain tersebut dua di antaranya terjadi di Kecamatan Imogiri, dan 6 lainnya di Kecamatan Dlingo.
“Tetapi yang berdampak pada pemukiman hanya di Kajor Wetan. Yang lain hanya menutup badan jalan dan tidak ada kerusakan serius,”ujarnya.
Dwi mengakui, kondisi rumah Paryo di Kajor Wetan memang berada dalam radius rawan tanah longsor. Karena jaraknya hanya 1-2 meter dari bukit yang berada di samping kanan dan belakang rumahnya. Untuk sementara pihaknya baru memberikan bantuan logistik yang bisa digunakan untuk gotong royong warga sekitar dalam mengevakuas rumah korban dan untuk bantuan material perbaikan biasanya akan diserahkan di kemudian hari.
Dwi menambahkan, jika kondisi hujan terus terjadi seperti Sabtu malam, maka dimungkinkan longsor lain akan terjadi. Pasalnya, di beberapa lokasi berada di lokasi rawan bencana longsor karena perbukitan struktur tanahnya rawan ambrol.
(nag)
http://daerah.sindonews.com