Tujuh Keluarga Korban Longsor Tretep Terima Bantuan

Seorang warga menyaksikan rumah yang ambruk diterjang longsor di kawasan lereng gunung Prau Desa Campurejo, Tretep, Temanggung, Jateng, Rabu (22/4). Longsor di lereng gunung Prau yang terjadi akibat hujan deras pada Selasa (21/4) sore menyebabkan dua rumah roboh dan enam rusak parah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/Rei/pd/15.
Seorang warga menyaksikan rumah yang ambruk diterjang longsor di kawasan lereng gunung Prau Desa Campurejo, Tretep, Temanggung, Jateng, Rabu (22/4). Longsor di lereng gunung Prau yang terjadi akibat hujan deras pada Selasa (21/4) sore menyebabkan dua rumah roboh dan enam rusak parah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/Rei/pd/15.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
Temanggung, Antara Jateng – Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan kepada para korban bencana tanah longsor yang terjadi pada April 2015 di Tretep, Temanggung.
“Bantuan diberikan kepada tujuh keluarga, yakni lima keluarga dari Desa Campurejo dan dua keluarga dari Desa Tempelsari Kecamatan Tretep,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung Agus Sudaryono di Temanggung, Senin.
Bantuan tersebut, kata dia, diberikan kepada para korban yang rumahnya mengalami rusak berat. Besaran bantuan bervariasi, bergantung pada tingkat kerusakannya.
Mereka yang mendapatkan bantuan tersebut, yakni dari Desa Campurejo Slamet Lazim dan Bunawar masing-masing Rp15 juta; Mulyadi, Trimo, dan Komiyatun masing-masing Rp10 juta; Supeno dan Ibnu Hidayah dari Desa Tempelsari masing-masing mendapatkan bantuan Rp10 juta.
“Bantuan ini merupakan bantuan tidak terduga dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap penanganan darurat bencana alam tanah longsor,” kata Agus.
Ia mengatakan pada bulan April 2015 Pemerintah Kabupaten Temanggung juga telah menyalurkan bantuan logistik kepada korban longsor tersebut.
Bupati Temanggung Bambang Sukarno saat menyerahkan bantuan mengatakan bahwa bantuan itu tidak bisa mencukupi. Namun, setidaknya dana ini mampu meringankan beban para korban longsor.
“Bantuan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang tertimpa bencana,” katanya.
Ia mengatakan bahwa wilayah yang terkena longsor merupakan daerah yang berada di perbukitan yang memang berdampak longsor.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinnya longsor pada musim hujan mendatang, pihaknya meminta kepala desa untuk mendata rumah yang berada di zona rawan longsor.
Bambang mengatakan bahwa pada musim kemarau ini Pemkab Temanggung telah menyediakan bantuan air bersih. Untuk itu, kepada masyarakat di Kabupaten Temanggung yang membutuhkan air bersih segera melaporkan ke BPBD.

Leave a Comment