Banyak Retakan Tanah, Longsor Intai Kabupaten Bandung
TEMPO.CO, Bandung – Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Tata Irawan mengatakan, memasuki musim penghujan tahun ini, sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung rawan longsor. Menurutnya, saat ini sudah terlihat retakan-retakan di sejumlah bukit. “Sudah terlihat ada retakan. Dan kita langsung melakukan tindakan,” ujar Tata kepada Tempo melalui sambungan telepon, Jumat, 6 November 2015.
Menurutnya, retakan tersebut disebabkan oleh panjangnya musim kemarau. Retakan tersebut diwaspadai ambrol ketika hujan deras mengguyur kawasan bukit. “Meski bulan sekarang baru masuk pra musim hujan. Tapi tetap kami waspadai. Kami sudah melakukan mitigasi bemcana di setiap kawasan rawan longsor,” ujar dia.
Menurutnya, sejumlah warga yang berada di sekitaran kaki bukit, sudah diberikan pengarahan agar cepat tanggap dalam potensi longsor di wilayahnya. Ia menghimbau kepada masyarakat apabila hujan deras turun agar cepat mengungsi. “Kami sudah informasikan kepada tim reaksi cepat di setiap kecamatan untuk selalu waspada,” ujar dia.
Adapun, kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung yang waspada longsor diantaranya: Kecamatan Pasir Jambu, Pangalengan, Ciwidey, dan Rancabali. Tata mengatakan, empat kecamatan tersebut memilki potensi longsor yang besar. “Di kecamatan lainpun kami waspadai. Tapi yang paling besar potensinya di 4 kawasan itu,” kata dia.
Sudah dua hari terakhir ini, wilayah Kota Bandung dan sekitarnya sudah mulai diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi. Akibat hujan deras tersebut, sejumlah kawasan di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat telah siaga menghadapi bencana banjir dan longsor.
IQBAL T. LAZUARDI S.