Tim SAR Filipina Terus Cari 54 Korban Tewas Tertimbun Tanah Longsor

Profil Redaksi & Manajemen Info Iklan Panduan Kebijakan Media Langganan Majalah Rabu, 19 September, 2018 Gontornews Pasang iklan sekarang! HOMENEWS INPIRASI PENDIDIKAN MUAMALAH TADABBUR VALUES SAINTEK LAPUTWAWANCARAGONTORIANA Home  News  Dunia Tim SAR Filipina Terus Cari 54 Korban Tewas Tertimbun Tanah Longsor Mohamad Deny Irawan by Mohamad Deny Irawan   17 September 2018  in Dunia  0  0   0 Tim SAR Filipina Terus Cari 54 Korban Tewas Tertimbun Tanah Longsor Pencarian Korban Tertimbun Tanah Longsor Akibat Topan Mangkhut di Filipina. (Foto: Reuters)

Pencarian Korban Tertimbun Tanah Longsor Akibat Topan Mangkhut di Filipina. (Foto: Reuters)

Cordillera, Gontornews – Pasca diterjang Topan Mangkhut yang menghantam Filipina, Sabtu (15/9), tim SAR yang dibantu 300 orang yang terdiri dari polisi, tentara, pemadam kebakaran serta sejumlah relawan berusaha untuk menemukan 54 korban tewas akibat tertimbun tanah longsor di desa Ucab, Cordillera, Senin (17/9).Menurut informasi yang dilansir Reuters, pihak berwenang mencatat ada setidaknya 50 orang hilang dengan 6 orang merupakan anak-anak. Walikota Cordillera pun pesimis dengan keselamatan ke-50 orang yang hilang tersebut.

 “Saya yakin 99%, mereka tewas tertimbun,” kata Walikota Cordillera, Victorio Palangdan kepada Reuters.“Kami akan terus mencari sampai ketemu,” tambah Palangdan.Sementara itu sejumlah relawan tengah berusaha untuk membersihkan tumpukan puing-puing seperti atap yang roboh, beton dan papan kayu setinggi 50 kaki atau sekitar 15,24 meter di wilayah sekitar desa Ucab.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Filipina, Roy Cimatu memutuskan untuk menghentikan praktik penambangan di wilayah Cordillera setelah 24 orang dikabarkan tewas terkubur akibat topan Mangkhut. Wilayah Cordillera di Filipina diketahui merupakan tambang emas yang dijalankan oleh perusahaan Benguet Corp. Tidak jauh dari situ, ada sejumlah penambang emas ilegal di wilayah rawan tanah longsor.
“Dari apa yang saya lihat, proses ini akan memakan waktu. Kami tidak menyadari seberapa dalam mereka tertimbun tanah,” ungkap salah seorang tim penyelamat, Peter Negrido.Masalah lain yang dihadapi oleh tim penyelamat adalah terputusnya akses jalan yang menghubungkan desa Ucab dengan wilayah lainnya. Hal ini mengakibatkan terhambatnya proses pengiriman bantuan serta kendaraan berat untuk menyingkirkan puing-puing di wilayah tersebut.“Alat berat tidak bisa masuk karena akses jalan terputus akibat longsor,” kata tim penyelamat dari pihak kepolisian, Helder Sikwan.“Tidak ada tanda-tanda kehidupan. Perintah yang diberikan kepada kami adalah dengan terus melakukan pencarian dan pengangkatan (jenazah yang tertimbun tanah longsor),” pungkas Sikwan. [Mohamad Deny Irawan]

Leave a Comment