Kesaksian Sopir Angkot Berujung Misteri di Longsor Puncak

Kabut tebal dan hujan deras menemani proses evakuasi longsor di Riung Gunung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Kabut tebal dan hujan deras menemani proses evakuasi longsor di Riung Gunung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)

Puncak, Bogor, CNN Indonesia — Mesin pengeruk tak berhenti meraung, mengeruk timbunan lumpur di lokasi longsor Riung Gunung, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Anjing pelacak turut dikerahkan untuk mencari tiga orang yang awalnya diduga hilang akibat longsor di kawasan itu.
Dugaan korban hilang berdasarkan keterangan saksi yang juga korban selamat dari peristiwa longsor. Agus, sopir angkutan kota, menduga melihat tiga orang di atas sepeda motor yang melaju di belakang angkot yang dikendarainya.
Proses evakuasi selama tiga hari itu dikerjakan oleh Tim SAR yang terdiri dari anggota kepolisian, TNI, Basarnas, hingga pemadam kebakaran. Selama tiga hari itu pula hujan deras dan kabut tebal menemani kerja mereka.
Tak ada tanda atau petunjuk yang ditemukan tim SAR dalam dua hari pertama proses evakuasi. Hujan yang terus menerus mengguyur lokasi membuat evakuasi semakin sulit dilakukan. Terlebih medan yang dihadapi adalah dataran berupa tebing.
“Jika memang ada korban seharusnya ada motor yang dikendarainya, tapi ini tidak ada sama sekali,” ujar Sirait, salah satu anggota tim SAR, dengan bibir dan badan bergetar akibat hujan dan suhu dingin yang menusuk tubuhnya, Selasa (6/2).

Tanda atau petunjuk itu baru didapatkan pada hari ketiga, Rabu (7/2). Tim evakuasi menemukan pecahan sepatbor motor dan dua sandal pria serta satu sepatu perempuan.
Barang-barang itu ditemukan oleh anggota tim SAR Pratu Raden Tri Satria, namun tim SAR belum dapat memastikan apakah benda-benda itu merupakan milik korban atau bukan.
“Sekitar jam 10.00 WIB saya menemukan benda ini, tapi tidak tahu juga benar atau tidak ini milik tiga orang yang diduga hilang itu,” tuturnya.

Perdebatan pun terjadi di tengah evakuasi. Tim SAR dari BPBD mempertanyakan kebenaran informasi tiga orang diduga hilang. Mereka juga berniat kembali memeriksa Agus untuk memastikan dugaan tiga orang hilang itu.Namun, karena tetap ingin melakukan tugas hingga selesai, tim SAR tetap melakukan evakuasi. Alat berat kembali bekerja mengeruk tanah longsoran, pemadam kebakaran menyemprotkain air untuk membantu mengurai lumpur dan tanah
Gundah Gulana Tim SAR Mencari Korban Hilang di Longsor Puncak
Salah satu anggota Damkar, Alan Bastyan, sesekali harus terjatuh untuk mengarahkan selang air agar bisa mengurai tanah dengan baik. Dia kesulitan lantaran harus berdiri di tanah lumpur sedalam 50 cm.”Aduh, susah itu ruang gerak jadi terbatas karena tanah itu kan lumpur dan tinggi juga,” tuturnya.
Kerja keras anggota tim SAR tetap tak mampu menemukan petunjuk tambahan yang menguatkan dugaan tiga orang hilang tertimbun longsoran.Rasa lelah dan resah terpancar dari raut wajah tim SAR yang telah berhari-hari mengevakuasi longsoran di Riung Gunung tersebut.
“Apa yang mau ditemukan jika memang tidak ada? Anjing pelacak kan sudah turun, tidak ada juga,” ujarnya saat berdiskusi dengan anggota SAR lainnya

Sekitar pukul 17.00 WIB, tim SAR akhirnya menyudahi evakuasi untuk seterusnya. Koordinator Tim Evakuasi dan Pencarian Korban Longsor Kolonel Infantri Danrem 061 Surya Kencana M Hasan memastikan tidak terdapat korban jiwa dalam tragedi longsor tersebut. Sepatbor motor dan sepatu yang ditemukan sebelumnya, kini dinyatakan sebagai sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat. Wajah cerah serentak menghiasi raut muka anggota SAR saat mengetahui dihentikannya evakuasi di Riung Gunung.
Seluruh anggota tim evakuasi korban pun bergegas dan meninggalkan lokasi longsor tersebut.”Akhirnya pulang,” ujar seorang anggota tim SAR yang berada di lokasi.

(wis/gil)

Leave a Comment