La Nina dan Potensi Bencana Hidrometeorologi Di Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan anomali iklim La Nina mencapai puncaknya pada Desember. Di saat yang bersamaan, puncak musim hujan di Indonesia diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2021.


Terkait hal ini Presiden Jokowi mengingatkan tentang antisipasi dampak dari fenomena La Nina yakni kemungkinan bencana hidroleteorologi (banjir dan tanah longsor) terutama sektor perhubungan dan pertanian.
Untuk kalangan industri, terutama beberapa jenis industri pertambangan, pertanian, perkebunan dll tentu juga dapat memulai mengantisipasi dampak dari La Nina ini dengan memasang alat monitoring jarak jauh (Telemetri) yang secara real-time dapat merecord, sekaligus memberikan notifikasi secara periodik.

FORTUNA ARGATECH adalah perusahaan start-up lokal yang sejak 2013 secara serius melakukan riset, pengembangan dan improvisasi berbagai implementasi sensor untuk aplikasi monitoring jarak jauh (telemetri) dan Early warning systems (EWS), diantaranya adalah alat pendeteksi longsor

(ARGATECH Extensometer), alat pemantau cuaca, banjir, dan beberapa alat instrumentasi lain yang sudah diimplementasikan di lebih dari 70 lokasi (tambang, perkebunan dan area publik), di Indonesia dan Asia Tenggara.

Kami siap menjadi partner bagi industri yang membutuhkan berbagai alat monitoring sejenis. Kami juga siap membuka peluang kerjasama bagi organisasi, CSR perusahaan, atau lembaga pemerintah/swasta untuk kerjasama di bidang mitigasi kebencanaan.

(Source : https://news.detik.com/berita/d-5211521/bmkg-waspadai-puncak-la-nina-dan-musim-hujan-desember-februari)

 

Leave a Comment